Amsal 1 : 20 - 33
Sesuatu yang bertolak belakang dengan kehendak Allah, tentu saja pernah kita lakukan. Hal ini dapat terjadi baik disengaja ataupun sebaliknya lewat sikap, tutur kata maupun perbuatan. Terhadap itu, nasihat hikmat terus diberikan agar kita lebih memahami dan mampu membedakan antara yang benar dan salah. Nasihat hikmat juga bertujuan mengarahkan agar yang mendengarkan dapat memperbaiki kekeliruan dan kesalahan yang pernah dilakukan. Terkait hal dimaksud penulis mengungkapkan bahwa hikmat selalu berseru, memperdengarkan suaranya dan mengucapkan kata-katanya (ay. 20-21). Itu berarti semua orang dapat mendengarkannya. Selanjutnya keputusan memilih untuk menerima dan memperhatikan teguran hikmat atau justru menolak dan mengabaikannya, tergantung tiap-tiap orang. Sebab apapun yang menjadi pilihan kita berdampak pada apa yang akan didapatkan kemudian. Jika menolak peringatan dan nasihat hikmat, maka kehancuran dan kebinasaan yang akan didapatkan (ay. 31-32). Sebaliknya jika menerima nasihat dan teguran hikmat, maka akan tinggal dengan aman dari kengerian malapetaka. Pertanyaannya, apakah kita akan menolak dan mengabaikan nasihat hikmat dan terus terlena serta tetap melakukan kesalahan? Ataukah kita menerima teguran hikmat kemudian memperbaiki kesalahan serta hidup benar dihadapan Tuhan? Dengarkanlah teguran dan nasihat hikmat yang kita dengarkan baik dari dalam keluarga, lingkungan masyarakat maupun dalam ruang lingkup bergereja. Dengan mendengar teguran, hikmat hidup kita senantiasa dibaharui dan diberikan pemahaman untuk menjalani hari-hari hidup selanjutnya.
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami agar menerima dan mendengar teguran hikmat. Amin.
Jln. Amanhuse-Namalatu, Dusun Erie Desa Nusaniwe, Kec. Nusaniwe
admin@gerejakehidupanerie.gmail.com
081247879456
© Gereja Kehidupan Erie. All Rights Reserved. Designed by ADMIN